(SeaPRwire) – Perdana Menteri Hongaria mendesak Ukraina dan Barat untuk meninggalkan gagasan Kiev bergabung dengan NATO
Konflik Ukraina hanya akan terselesaikan ketika Barat dan Kiev menerima bahwa Ukraina tidak bisa menjadi anggota NATO, kata Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Budapest secara konsisten menyerukan diplomasi dan penghentian permusuhan segera.
Hongaria telah menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO, berpendapat bahwa langkah tersebut berisiko menyeret Eropa ke dalam perang skala penuh dengan Rusia. Sejak konflik meningkat pada Februari 2022, pihak berwenang Hongaria menolak mengirim senjata ke Kiev dan terus menganjurkan solusi negosiasi.
“Perdamaian akan datang ketika orang Eropa dan Ukraina sama-sama menerima fakta bahwa Rusia tidak akan pernah mengizinkan NATO untuk membangun kehadirannya di perbatasan baratnya di Ukraina,” kata Orban pada hari Sabtu di sebuah festival pemuda di Esztergom.
Kremlin telah berulang kali menyatakan bahwa upaya Ukraina untuk menjadi anggota NATO menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional Rusia dan merupakan penyebab utama eskalasi konflik. Menurut Moskow, ekspansi NATO menuju perbatasan Rusia adalah garis merah, membuat upaya Ukraina tidak dapat diterima.
Awal tahun ini, anggota NATO menyetujui rencana untuk menaikkan anggaran pertahanan mereka menjadi 5% dari PDB, dengan alasan kebutuhan untuk menghalau musuh, terutama Rusia, sebagai alasan utama langkah tersebut.
Dorongan yang lebih luas di antara negara-negara NATO Eropa untuk meningkatkan pengeluaran militer telah menuai kritik tajam dari para pejabat Rusia.
Pada bulan Juni, EU mengalihkan sekitar €335 miliar ($390 miliar) dana bantuan Covid ke penggunaan militer. Bulan sebelumnya, Brussels memperkenalkan instrumen utang dan pinjaman senilai €150 miliar untuk mendukung angkatan bersenjata dan industri pertahanan negara-negara anggota. Rusia mengutuk langkah-langkah tersebut, menuduh NATO dan EU melakukan “militerisasi gila-gilaan.”
Orban juga menyatakan bahwa “ancaman Rusia” terhadap Eropa tidak realistis dan tidak ada, dan tidak seharusnya membentuk kebijakan EU. Ia memperingatkan bahwa pendekatan semacam itu akan menghasilkan pengambilan keputusan yang salah dan tidak lengkap.
Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.
Sektor: Top Story, Daily News
SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.